Kungfu: Sejarah, filosofi, kemudian ciri khas ilmu bela diri Negeri Tirai Bambu

Kungfu: Sejarah, filosofi, kemudian ciri khas ilmu bela diri Negeri Tirai Bambu

DKI Jakarta – Kungfu yang dimaksud juga dikenal sebagai Gongfu atau Kung Tao adalah jenis bela diri tradisional yang dimaksud berasal dari negeri China juga miliki sejarah yang dimaksud autentik.

Secara harfiah, kata "kungfu" memiliki arti "kerja keras" atau "pencapaian/keahlian yang dimaksud diperoleh melalui kerja keras". Bela diri ini mencakup beraneka gaya lalu teknik bertarung yang digunakan dikembangkan selama berabad-abad oleh biksu, prajurit, juga praktisi seni bela diri ke negeri tirai bambu.

Sejarah Kungfu

Kungfu memiliki akar sejarah yang kuat, dengan beberapa sumber menyebutkan bahwa bela diri ini mulai tumbuh sejak tambahan dari 5.000 tahun yang digunakan lalu.

Salah satu pusat perkembangan kungfu yang tersebut paling terkenal adalah Kuil Shaolin atau Siaw Liem di provinsi Henan, China yang mana diyakini sebagai tempat lahirnya banyak jurus kungfu.

Para biksu Shaolin tidak semata-mata menggunakan kungfu sebagai alat pertahanan diri, tetapi juga sebagai bentuk meditasi fisik untuk mencapai keseimbangan antara tubuh dan juga pikiran.
 

Sejumlah pendekar dari Kungfu Shaolin menampilkan atraksi 18 senjata di Trans Studio Makassar, Sulsel, Hari Sabtu (24/12). Sebanyak 24 pendekar yang tersebut berasal dari perguruan Kungfu 'She' dari china akan menampilkan bermacam macam atraksi yang berlangsung hingga 8 Januari 2012. FOTO ANTARA/Dewi Fajriani/11

Ciri khas Kungfu

Beragam gaya kemudian teknik
Kungfu memiliki berubah-ubah jurus atau gaya kemudian teknik yang tersebut berbeda-beda, mulai dari gaya yang tersebut meniru aksi binatang, seperti Gaya Harimau, Gaya Bangau, hingga gaya yang digunakan berfokus pada aksi lembut lalu lentur seperti Tai Chi. Setiap gaya memiliki karakteristik unik, seperti penyelenggaraan tendangan, pukulan, kuncian, atau teknik lemparan.

Secara umum, terdapat 100 lebih besar aliran Kungfu kemudian ribuan jurus juga berubah-ubah jenis ilmu yang digunakan unik dan juga aneh, mulai dari yang paling keras serta ganas (external arts) hingga ilmu yang mana paling lembut lalu ringan seperti kapas (internal arts).

Berbagai aliran lalu ilmu yang masih eksis hingga saat ini adalah Hung Gar/Hung Ga, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Ying Jow/Eng Jiaw, Shuai Jiao, Chin Na/Qin Na, Tang Lang, Wing Chun/Ving Tsun/Wing Tsun/Yong Chun, Tai Chi/Tai Ji, Hsing-I, Ba Gua/Pa Kua, Yi Quan/I-Quan, Fanzi Quan, Chang Quan lalu lain-lain.

Kungfu terbagi berubah jadi 2 (dua) sub aliran utama, yakni Kungfu Utara juga Kungfu Selatan sesuai dengan perbedaan dan juga kontur kultural geografis.

Kungfu aliran utara tambahan dominan oleh kuda-kuda melebar, kecepatan & kekuatan yang mana terefleksi pada tendangan, kaitan dan juga sapuan kaki.

Sedangkan Kungfu aliran selatan lebih lanjut dominan kuda-kuda pendek, kecepatan, kelembutan kemudian kekuatan yang mana terefleksi pada pukulan, kuncian, totokan, lemparan juga bantingan.

Pada masa lalu, kombinasi kedua aliran ini terkenal dengan "Tendangan dari Utara dan juga Tinju dari Selatan".
 

Atlet Wushu Putri Graciela (kiri) lalu Jolin Kaman (kanan) memperagakan jurus pada nomor 24 Style Taijiquan B Putri pada 1st Bali International Kungfu Championships pada Nusa Dua, Bali, Selasa (18/12/2018). Hari pertama pertandingan 1st Bali International Kungfu Championships yang dimaksud dihadiri oleh sekitar 700 kontestan dari banyak negara seperti Indonesia, Macau, Norwegia juga tanah Ukraina yang disebutkan melombakan beberapa kategori seperti Taijiquan, Nanquan kemudian Changquan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

Filosofi serta spiritualitas

Kungfu tiada hanya sekali melibatkan fisik, tetapi juga tentang pengembangan mental juga spiritual.

Prinsip seperti kesabaran, disiplin, lalu pengendalian diri sangat ditekankan.

Dalam kungfu, menguasai teknik bertarung bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai kedamaian dan juga keseimbangan batin.

Penggunaan senjata tradisional

Selain teknik tangan kosong, bela diri kungfu juga menggunakan senjata tradisional seperti pedang, tongkat, tombak, hingga cambuk.

Setiap senjata miliki teknik lalu filosofi tersendiri yang tersebut dapat menambah keragaman kemudian kekayaan kungfu sebagai seni bela diri.

Latihan yang mana intensif

Untuk menguasai kungfu, Anda perlu melakukan latihan fisik yang mana keras juga konsisten. Para ahli kungfu biasanya menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk melatih kekuatan, kelenturan, kecepatan, serta ketepatan gerakan.

Latihan ini juga rutin disertai dengan latihan pernapasan lalu meditasi untuk meningkatkan kontrol energi pada tubuh, yang dimaksud dikenal sebagai "Qi" (Chi).

Estetika gerakan

Kungfu banyak dianggap sebagai seni akibat gerakannya yang mana indah juga teratur. Setiap pergerakan dikerjakan dengan presisi, kecepatan, juga kekuatan yang tersebut harmonis. Ini adalah menyebabkan kungfu tidak cuma efektif pada pertarungan, tetapi juga indah untuk dipandang, seperti yang dimaksud kerap kita lihat pada pertunjukan seni bela diri atau film-film kungfu.

Kungfu di budaya populer
Kungfu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer, khususnya melalui film-film yang dibintangi oleh aktor seperti Bruce Lee, Jackie Chan, dan juga Jet Li. Melalui media ini, kungfu tidak ada belaka dikenal sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai simbol ketangguhan, ketekunan, serta nilai budaya.

Artikel ini disadur dari Kungfu: Sejarah, filosofi, dan ciri khas ilmu bela diri Negeri Tirai Bambu

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *