Jakarta – Sudah lebih banyak dari setahun, konflik antara negeri Israel lalu Palestina makin memanas, dan juga meluas ke wilayah Timur Tengah. Terbaru, pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh oleh negara Israel cuma berselang beberapa bulan sebelum pemimpin sebelumnya Ismail Haniyeh juga dibunuh.
Di sedang gempuran bertubi-tubi ke Palestina, negara-negara Arab pecah pendapat akibat adanya beberapa negara yang dimaksud menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar negara Arab diketahui menyangkal adanya hubungan resmi atau rahasia dengan Israel. Faktanya, sebagian negara yang dimaksud juga tidak ada dapat menutup-nutupi hubungan mereka itu dengan Tel Aviv tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sendiri telah dilakukan secara terbuka mengungkapkan bahwa negaranya mempertahankan hubungan bukan resmi dengan beragam negara Arab.
Laporan Foreign Policy pada April 2024, yang mana diambil Hari Sabtu (19/10/2024), mengumumkan negara-negara Arab menyokong tanah Israel lantaran salah satunya demi kepentingan merekan sendiri. Hal ini terungkap dari koordinasi keamanan regional ke bawah naungan Komando Pusat Negeri Paman Sam (CENTCOM), juga kejadian serangan balasan Iran dengan meluncurkan beratus-ratus drone juga rudal ke negara Israel yang direalisasikan beberapa waktu lalu.
“Operasi militer terkoordinasi yang dimaksud melindungi negeri Israel dari orang yang terdampar massal juga kehancuran menyoroti ketahanan perjanjian damai Yordania-Israel serta Mesir-Israel juga perjanjian normalisasi 2020,” demikian laporan tersebut, mengumumkan kerja identik keamanan ini semakin intensif pasca negara Israel berada di bawah wilayah tanggung jawab CENTCOM pada September 2021.
Sementara publikasi Inggris The Economist mencatatkan bahwa, pada serangan Iran ke Israel, “negara-negara Teluk, di antaranya Arab Saudi, mungkin saja juga memainkan peran bukan langsung, dikarenakan merek berubah jadi tuan rumah bagi sistem pertahanan udara, pesawat pengintai, juga pengisian materi bakar Barat yang digunakan sangat penting bagi upaya tersebut.”
Di globus maya, beberapa komentator dengan cepat merayakan keterlibatan Arab. Mereka memaparkan hal itu membuktikan bahwa khalayak Arab dan juga negara Israel dapat bekerja identik lalu bahwa negara Israel tak sendirian ke Timur Tengah.
“Serangan Iran juga menggalang dukungan internasional baru ke belakang Israel, salah satunya dari negara-negara Arab utama yang tersebut kritis terhadap serangan Kawasan Gaza yang mana tetap mengupayakan respons militer negara Israel terhadap serangan pesawat nirawak tersebut,” kata Julien Barnes-Dacey, direktur acara Timur Tengah kemudian Afrika Utara pada Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Sebagai informasi, pada serangan negeri Israel ke Lebanon, Arab Saudi memaparkan di sebuah pernyataan pada Mingguan (29/9/2024) bahwa dia mengikuti perkembangan di dalam Lebanon dengan “kekhawatiran yang mana serius,” juga mendesak pelestarian kedaulatan juga keamanan regional Lebanon. Namun, negara ini tak mengkaji kematian pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah oleh Israel.
Sementara Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), lalu Bahrain, permanen bungkam sepenuhnya tentang pembunuhan Nasrallah. UEA serta Bahrain menormalisasi hubungan dengan negara Israel pada tahun 2020, dan juga Bahrain menumpas pemberontakan pro-demokrasi yang cukup besar oleh komunitas Syiahnya pada tahun 2011.
Next Article Nasib tanah Israel dan juga Warga Palestina Segera Diputuskan Hakim
Artikel ini disadur dari Alasan Sebenarnya Banyak Negara Arab Melindungi Israel