Kain Tenun Lampung Gemakan Kebanggaan di dalam Panggung Nasional

Lampung – Ilham Handika Alghafiqi dari Tulang Bawang berhasil mengakibatkan nama Lampung bersinar di dalam tingkat nasional. Dalam event pemilihan Putra Putri Tenun juga Songket Negara Indonesia 2024, yang tersebut diselenggarakan di dalam Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Ilham berhasil menyabet gelar kejuaraan juara pertama, membuktikan bahwa warisan budaya lokal bisa saja bermetamorfosis menjadi kebanggaan di dalam panggung nasional.

Kompetisi ini diadakan pada rangka memperingati Hari Tenun Nasional, yang diperingati setiap tanggal 7 September. Acara ini diselenggarakan oleh KADIIFA (Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM) dengan Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia. Para kontestan yang digunakan mengikuti kompetisi ini merupakan putra-putri terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, yang tersebut siap mengharumkan nama daerahnya masing-masing.

“Hari Tenun Nasional adalah momen krusial bagi kita untuk merefleksikan pentingnya menjaga warisan budaya seperti tenun, yang dimaksud telah terjadi bermetamorfosis menjadi bagian dari identitas bangsa, ” kata Anna Mariana, Ketua Umum KADIIFA kemudian pendiri Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia.

Menurut Anna, tujuan utama dari pemilihan ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap tenun dan juga songket, juga meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam dalamnya.

“Kami ingin melahirkan generasi yang mana tidaklah hanya saja memahami, tetapi juga bangga akan warisan budaya Indonesia, khususnya kain tenun, ” ujar Anna.

Setiap wilayah di dalam Indonesia miliki kain tenun dan juga songket dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia. Anna menekankan bahwa kain-kain ini tidak ada belaka digunakan sebagai busana adat, tetapi juga telah dilakukan berubah menjadi bagian dari tren fashion modern, yang tersebut diminati oleh bervariasi kalangan.

“Kain tenun dan juga songket sekarang ini menjadi simbol kebanggaan, dan juga kita harus terus mengupayakan generasi muda untuk mencintai juga mengenakannya, ” tambahnya.

Namun, Anna juga mengingatkan bahwa tantangan terbesar pada waktu ini adalah merawat agar produk-produk lokal terus diminati oleh generasi muda, di berada dalam derasnya arus produk-produk luar negeri yang mana masuk ke Indonesia.

“Jika kita bukan menjaga kecintaan terhadap item lokal, kita berisiko kehilangan jati diri bangsa, ” jelas Anna.

Ilham Handika Alghafiqi, pribadi pelajar Fakultas Keguruan kemudian Pengetahuan Pendidikan Universitas Terbuka Lampung, berhasil berubah menjadi yang mana terbaik pada turnamen tersebut. Kemenangan ini tidaklah hanya saja berubah jadi kebanggaan pribadi bagi Ilham, tetapi juga bagi seluruh warga Lampung, khususnya Tulang Bawang.

Putra dari pasangan Edy Purwanto Puad juga Helfiana RM ini menuturkan rasa syukurnya berhadapan dengan dukungan yang ia terima dari bermacam pihak, khususnya dari keluarganya kemudian rakyat Lampung.

“Saya merasa sangat bersyukur bisa jadi menghadirkan nama baik Lampung di dalam kompetisi ini. Hal ini adalah bentuk kecintaan saya terhadap budaya kita, ” ujar Ilham dengan penuh kebanggaan.

Pencapaian Ilham ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk lebih tinggi mencintai serta melestarikan budaya Indonesia, khususnya di hal tenun lalu songket. Dengan semangat pelestarian budaya, Ilham menunjukkan bahwa generasi muda juga dapat berperan di menyimpan warisan leluhur.

Prestasi yang digunakan diraih Ilham ini sekaligus berubah menjadi bukti bahwa budaya lokal, ketika dilestarikan serta dipromosikan dengan baik, sanggup menjadi kebanggaan yang tersebut tak ternilai bagi area lalu bangsa.(saf)

Artikel ini disadur dari Kain Tenun Lampung Gemakan Kebanggaan di Panggung Nasional

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *