Pemprov DKI relokasi 139 KK warga kolong tol ke rusunawa

Pemprov DKI relokasi 139 KK warga kolong tol ke rusunawa

Ibukota – pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Ibukota merelokasi sebanyak 139 kepala keluarga (KK) kolong tol atau jembatan ke rumah susun mudah sewa (rusunawa) untuk menyediakan hunian layak serta meningkatkan kualitas hidup mereka sekaligus menata kawasan perkotaan.

"Terdapat 139 KK yang mana ber-KTP DKI yang dimaksud akan dipindahkan ke beberapa posisi rusunawa yang digunakan dikelola Dinas Perumahan Rakyat kemudian Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat serta Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Ibukota Indonesia Kelik Indroyanto di acara penyerahan kunci untuk penghuni perpindahan kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat (Jelambar Baru) ke Rusunawa Rawa Buaya, Ibukota Barat, Sabtu.

Kelik menyebut, dari 139 KK itu dengan rincian berjumlah 44 KK terdiri dari 21 unit tipe 30 dengan biaya retribusi Rp360 ribu per bulan serta 23 unit tipe 36 dengan retribusi Rp550 ribu per bulan.

Lalu, 95 KK lainnya direlokasi ke Rusunawa Daan Mogot Blok untuk menempati banyaknya 20 unit, Rusunawa Daan Mogot Tower empat unit, Rusunawa Tegal Alur 26 unit juga Rusunawa PIK I Pologadung 45 unit.

"Mereka mendapatkan unit tipe 36," katanya.

Selain 139 KK tersebut, banyaknya enam KK yang digunakan sebelumnya bertempat tinggal di dalam kolong tol jembatan Sungai Landak dipindahkan ke Rusunawa Nagrak dan juga berjumlah satu KK yang tersebut sebelumnya bermukim dalam kolong tol Fly Over Basura direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek.

Jajaran wali kota dalam wilayah DKI Jakarta juga sedang memproses, mendata serta memverifikasi untuk warga kolong jembatan serta kolong tol.

"Untuk warga kolong jembatan juga kolong tol wilayah lainnya, secara bertahap juga akan dilaksanakan perpindahan ke posisi rusunawa yang mana masih tersedia sebanyak-banyaknya 874 unit," ujar Kelik.

Selain itu, Pemprov DKI Ibukota juga akan membebaskan biaya retribusi selama enam bulan untuk warga kolong jembatan yang mana baru sekadar dipindahkan.

Namun, untuk pembayaran listrik serta air bermetamorfosis menjadi tanggung jawab warga setiap-tiap sesuai dengan pengaplikasian di setiap unit.

Lebih lanjut, Kelik menyampaikan Pemprov DKI DKI Jakarta berjanji akan meningkatkan kemampuan, keterampilan juga pendapatan warga setelahnya dia menempati unit.

"Akan dilaksanakan kegiatan pemberdayaan warga melalui pemberian pelatihan keterampilan, pemberian bantuan natura serta peralatan juga pemberian akses berupaya atau bekerja dari instansi terkait," ucap Kelik.

Pemukim liar
Dalam kesempatan yang tersebut sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Ibukota Marullah Matali memastikan, semua warga yang tersebut masih bertempat tinggal dalam kolong jembatan juga kolong tol ke DKI Ibukota tidak ada lagi ditempati oleh masyarakat.

"Kami pastikan semua kolong jembatan juga kolong tol di dalam DKI DKI Jakarta tak lagi ditempati oleh pemukim-pemukim liar yang dimaksud bermukim liar di kolong jembatan lalu kolong tol, semua terlayani masuk ke pada skema dan juga format rumah susun serta hunian yang tersebut layak," kata Marullah.

Marullah berharap, kegiatan positif ini akan terus berlanjut demi kesejahteraan komunitas DKI Jakarta yang lebih banyak baik lagi.

Adapun penyerahan kunci secara simbolis dikerjakan oleh Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur juga Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Perumahan dan juga Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesi Maruarar Sirait, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Ibukota Marullah Matali.

Lalu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono, Kepala Dinas Perumahan Rakyat lalu Kawasan Permukiman Provinsi DKI DKI Jakarta Kelik Indriyanto kemudian Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian.

Artikel ini disadur dari Pemprov DKI relokasi 139 KK warga kolong tol ke rusunawa

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *