Mengenal lebih tinggi dekat jenis bela diri Judo

  • admin
  • Nov 04, 2024

DKI Jakarta – Judo adalah salah satu seni bela diri selama Negeri Matahari Terbit yang digunakan diciptakan oleh Dr. Jigoro Kano pada tahun 1882.

Kata "Judo" berasal dari dua kata pada bahasa Jepang, yaitu "ju" yang berarti lemah lembut lalu "do" yang tersebut berarti jalan atau cara. Secara harfiah, Judo dapat diartikan sebagai "jalan yang dimaksud lembut".

Seni bela diri ini menekankan pemakaian teknik dan juga keseimbangan daripada kekuatan fisik semata, dengan tujuan untuk menaklukkan lawan tanpa menyebabkan cedera serius.

Sejarah singkat Judo

Judo dikembangkan dari seni bela diri tradisional Jepang, yaitu Jujutsu. Jigoro Kano menciptakan Judo dengan tujuan untuk menghilangkan elemen-elemen yang dimaksud berbahaya dari Jujutsu, seperti teknik yang dimaksud berisiko lebih tinggi kemudian aksi yang tersebut dapat melukai lawan.

Kano menginginkan Judo berubah menjadi seni bela diri yang mampu dipelajari oleh siapa saja, diantaranya wanita kemudian anak-anak, tanpa menurunkan esensi dari pertarungan juga nilai bela diri itu sendiri.

Pada tahun 1882, Kano mendirikan dojo pertama yang disebut Kodokan, yang digunakan hingga pada waktu ini masih bermetamorfosis menjadi pusat pelatihan Judo terkemuka dalam dunia.

Judo dipertandingkan pertama kali pada event turnamen nasional pada tahun 1948. Federasi Judo Eropa yang didirikan di kota London juga didirikan ke tahun yang tersebut sama.
 

Judoka Bali Gede Ganding Kalbu Soethama (atas) mencoba mengunci judoka Jawa Timur Yohanes Kristopel Pelupessy pada putaran final nomor -100 kg putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 dalam GOR Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Kamis (12/9/2024). Gede Ganding Kalbu Soethama menang di pertandingan yang dimaksud lalu berhasil meraih emas, dihadiri oleh peraih medali perak Yohanes Kristopel Pelupessy juga peraih medali perunggu judoka Sumatera Utara M Okky Wicaksono juga judoka Papua Rinus Koyoga. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)

Ciri khas Judo

Judo memiliki beberapa ciri khas yang tersebut membedakannya dari seni bela diri lainnya. Berikut adalah beberapa ciri khas utama dari Judo:

Teknik bantingan (Nage-waza)

Salah satu ciri khas utama Judo adalah teknik bantingan atau nage-waza. Teknik ini melibatkan pengaplikasian keseimbangan, pengungkit, kemudian kesempatan untuk menjatuhkan lawan ke tanah.

Ada beragam macam teknik lemparan, mulai dari osotogari (mengait kaki dari luar) hingga Seoi-nage (lemparan bahu satu tangan).

Teknik kuncian (Katame-waza)

Selain teknik bantingan, Judo juga mengandalkan teknik kunci atau katame-waza. Teknik ini mencakup osae-komi-waza (teknik penahanan), shime-waza (teknik cekikan), dan kansetsu-waza (teknik kunci sendi).

Tujuannya adalah untuk mengendalikan lawan pada menghadapi matras sehingga merekan tidaklah dapat melakukan pergerakan atau memaksa dia menyerah.
 

Pejudo Provinsi Sumatera Selatan Fransiskus Gian Adventus (kiri) berlatih tanding bersatu rekannya Gallan Agusto Salim (kanan) dalam Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/8/2024). Tim judo Provinsi Sumatera Selatan memiliki target satu medali emas dengan mengutus lima atlet putra juga tiga atlet putri untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut pada September 2024. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Keseimbangan serta pemanfaatan energi lawan

Dalam Judo, prinsip dasar yang digunakan sangat penting adalah maximum efficiency kemudian minimum effort. Hal ini berarti bahwa orang judoka (praktisi Judo) harus sanggup memanfaatkan energi lalu peluang lawan untuk keuntungannya sendiri. Teknik seperti tai sabaki (pergerakan tubuh) digunakan untuk menjauhi serangan kemudian menyiapkan diri untuk melakukan serangan balik.

Pakaian khusus (Judogi)

Praktisi Judo mengenakan pakaian khusus yang mana disebut judogi. Pakaian ini terdiri dari jaket (uwagi), celana (zubon), dan juga sabuk (obi) yang menunjukkan tingkat keahlian mereka.

Warna sabuk dimulai dari putih untuk pemula hingga hitam untuk tingkat lanjut. Judogi dirancang untuk tahan terhadap tarikan kemudian cekikan yang dimaksud muncul selama pertandingan.

Sistem penilaian dan juga etika

Dalam pertandingan Judo, poin diberikan berdasarkan teknik yang dimaksud diwujudkan dengan sempurna. Poin tertinggi adalah ippon, yang berarti kemenangan segera jikalau lawan berhasil dibanting atau dikunci dengan sempurna.

Selain itu, ada poin wazaari dan yuko untuk teknik yang tersebut tak sempurna.

Judo juga sangat menekankan etika, seperti menghormati lawan dan juga pelatih, yang digunakan ditunjukkan melalui gestur seperti membungkukan badan pada pada waktu sebelum dan juga sesudah latihan atau pertandingan.

Manfaat Judo

Judo tidak ada cuma bermanfaat untuk bela diri, tetapi juga untuk kesejahteraan fisik juga mental. Latihan Judo dapat meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, dan juga daya tahan tubuh.

Selain itu, Judo juga mengajarkan disiplin, kesabaran, efisiensi serta kepercayaan diri. Oleh dikarenakan itu, Judo sangat cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun pendatang dewasa.

Artikel ini disadur dari Mengenal lebih dekat jenis bela diri Judo

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *