Lestarikan Budaya Lokal Kecamatan Pesantren Pusat Kota Kediri Gelar Seni Budaya

KOTA KEDIRI – Kesenian Jaranan merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia, khususnya Perkotaan Kediri Jawa Timur. Sayangnya, dengan adanya perkembangan zaman kemudian pengaruh budaya luar, kesenian tradisional ini mulai terpinggirkan. 

Oleh akibat itu, Kecamatan Pesantren ingin melestarikan Paguyuban Jaranan Wahyu Krida Budaya se-Kecamatan Pesantren dengan mengadakan kegiatan jaranan guna menghidupkan kembali serta memberikan apresiasi yang dimaksud lebih banyak besar terhadap kesenian jaranan.

Kegiatan ini di rangka memperingati Hari Jadi Pusat Kota Kediri ke-1145 lalu merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-79, pemerintahan Perkotaan Kediri melalui Kecamatan Pesantren.

Camat Pesantren Widiantoro, S.Sos, M.Si., melalui Junaidi Ketua Pelaksana Seni Budaya menyampaikan tujuan digelarnya kegiatan ini untuk memperkenalkan kesenian tradisional jaranan terhadap masyarakat luas, teristimewa generasi muda. 

Juga untuk melestarikan budaya lokal kemudian warisan budaya Tanah Air pada bentuk kesenian jaranan. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran juga apresiasi terhadap seni dan juga budaya tradisional. 

Dan, juga memberikan wadah bagi para seniman serta pecinta jaranan untuk berkolaborasi lalu berkreasi. 

“Yang tak kalah penting untuk menginspirasi generasi muda untuk melestarikan lalu mengembangkan kesenian tradisional jaranan khususnya ke Kediri, ” ucap Junaidi, Mingguan (18/8/2024)

Lanjut Junaidi bahwa untuk pagelaran seni budaya akan tampil 25 grup kesenian jaranan se-Kecamatan Pesantren Daerah Perkotaan Kediri. Setiap Mingguan akan tampil 5 grup jaranan, mulai 18 Agustus-15 September 2024. Untuk pagelaran seni jaranan penampilan perdana Akhir Pekan 18 Agustus 2024 dalam Lapangan Burengan.

“Ada lima grup jaranan yang dimaksud tampil Gagak Rimang-Burengan, Putro Joyo Japar-Burengan, Putro Balelo-Bangsal, Putro Turonggo Mudo-Banaran juga Segatra Muda-Tosaren, ” ucap Junaidi.

Lanjut Junaidi yang juga pimpinan grup jaranan Krido Joyoboyo menyampaikan terima kasih untuk otoritas Perkotaan Kediri melalui Kecamatan Pesantren yang digunakan sangat peduli dengan pelaku seni jaranan.

“Kami berupaya untuk mengembangkan serta melestarikan kesenian budaya jaranan yang merupakan ikon Daerah Perkotaan Kediri. Pagelaran tiap Mingguan ini juga bertujuan untuk menguri-uri budaya jangan sampai punah juga jangan sampai diakui kota atau area lain, ” ujarnya.

Selanjutnya pagelaran seni jaranan dijalankan Minggu, 25 Agustus 2024 di Lapangan Bawang ada 5 grup jaranan yakni Rogo Gito Samudro-Bawang, Turonggo Joyo Taruno-Dadapan, Turonggo Budiman-Dadapan, Prasetio Wijoyo-Banaran juga grup jaranan Siswo Riki Budoyo-Tinalan.

Disusul kompetisi seni jaranan Minggu, 1 September 2024 pada Lapangan Banaran ada 5 grup jaranan. Seperti, Turonggo Budoyo Putro-Banaran, Agus Saputro-Kresek, Sawung Galeng-Bangsal, Tejo Budoyo-Bangsal dan juga grup jaranan Panji Saputro-Tosaren.

Kemudian lanjut Minggu, 8 September 2024 ke Lapangan Grogol menampilkan 5 grup jaranan. Antara lain, Putro Singo Budoyo-Grogol, Putro Suryo Wijoyo-Pakunden, Dipoyono Putro-Banaran, Krido Joyoboyo-Singonegaran juga grup jaranan Sila Muda-Bangsal.

Dan yang dimaksud terakhir pagelaran seni jaranan pada Minggu, 15 September 2024 pada Lapangan Blabak akan tampil 5 grup jaranan. Diantaranya, Putro Bimantoro-Blabak, Turonggo Asih-Cakarsi, Nusantara-Pakunden, Brambang Selo-Tosaren lalu grup jaranan Satriyo Manggolo Mudo-Pesantren.

Artikel ini disadur dari Lestarikan Budaya Lokal Kecamatan Pesantren Kota Kediri Gelar Seni Budaya

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *