Jakarta – NASA menawarkan imbalan sebesar US$ 3 jt atau Simbol Rupiah 46 miliar bagi merek yang tersebut bisa saja mengatasi permasalahan sampah kemudian kotoran manusia di dalam Bulan.
Dari kompetisi yang bertajuk LunaRecycle Challenge ini, diharapkan akan muncul pembaharuan serta solusi praktis untuk mendaur ulang sampah demi keberlanjutan misi luar angkasa.
Di Bulan, terdapat setidaknya 96 kantong kotoran manusia dari misi-misi terdahulu. Karena pada dasarnya buang air besar atau air kecil adalah sifat alami manusia, kendati sedang berada ke Bulan.
Pada misi Apollo, astronaut mengoleksi urine dia di dalam tangki. Namun untuk buat buang air besar, mereka itu harus menggunakan kantong.
Sampah-sampah ini terpaksa ditinggal pada permukaan Periode agar beban pada kendaraan pulang tidak ada makin banyak. Sebab ruang ke pesawat merek dapat dimanfaatkan untuk menghimpun sampel-sampel dari Bulan.
Bukan belaka kotoran serta air seni, tetapi sejumlah unsur limbah juga sampah lain yang digunakan menumpuk selama misi yang panjang atau saat para astronaut tinggal ke Bulan.
NASA sendiri berupaya untuk terus berada ke Periode pada jangka waktu yang lebih tinggi lama, tapi limbah anorganik seperti peralatan sains, pakaian, lalu kemasan makanan dapat menjadi permasalahan bagi mereka.
Sementara NASA juga berupaya untuk mengempiskan limbah sejak awal, badan antariksa Amerika Serikat itu mencari ide juga desain teknologi untuk mendaur ulang limbah menjadi produk-produk yang bermanfaat lewat kompetisi ini.
“Beroperasi secara berkelanjutan merupakan pertimbangan penting bagi NASA ketika kami melakukan penemuan juga penelitian baik pada luar negeri maupun dalam Bumi,” kata Amy Kaminski, eksekutif inisiatif untuk inisiatif LunaRecycle Challenge, dikutipkan dari IFL Science, hari terakhir pekan (18/10/2024).
“Dengan challenge ini, kami mencari pendekatan inovatif dari rakyat terhadap pengelolaan limbah di Bulan lalu bertujuan untuk mengakibatkan pelajaran yang dimaksud dipelajari kembali ke Bumi agar bermanfaat bagi semua orang,” imbuhnya.
Kompetisi akan dibagi berubah jadi dua bagian. Pertama, Jalur Pembuatan Prototipe yang digunakan berfokus pada perancangan serta pengembangan komponen juga sistem perangkat keras untuk mendaur ulang satu atau lebih tinggi aliran limbah padat di dalam permukaan bulan.
Kedua, Jalur Kembar Digital, yang tersebut berfokus pada perancangan replika virtual dari sistem lengkap untuk mendaur ulang aliran limbah padat di permukaan bulan dan juga memproduksi komoditas akhir.
Tim yang digunakan dapat mendaftar untuk tantangan ini dapat berkompetisi di dalam salah satu atau kedua jalur, dengan hadiah uang dibagi antara kedua skema.
Next Article Astronaut Pernah Foto Haji dari Luar Angkasa, Kirim Pesan Begini
Artikel ini disadur dari Pup Astronaut Bikin Bingung, NASA Tawarkan Rp 46 Miliar
