Kematian pemimpin organisasi Hamas Yahya Sinwar berubah menjadi pukulan telak bagi kelompok yang disebutkan yang digunakan masih berperang di gaza bertarung dengan Israel. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Dilansir Associated Press, Yahya Sinwar merancang serangan terhadap negara Israel yang dimaksud mengguncang dunia, berubah menjadi titik mula pertempuran terbaru pada wilayah kantong Palestina. Di Gaza, tak ada figur yang tersebut lebih banyak berpengaruh pada menentukan arah konflik selain pemimpin gerakan Hamas yang mana berusia 61 tahun ini. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Obsesif, disiplin, kemudian diktator, Sinwar adalah militan veteran yang dimaksud jarang terlihat, belajar bahasa Ibrani selama bertahun-tahun dalam penjara tanah Israel serta mempelajari musuhnya dengan cermat. REUTERS RUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Sinwar lahir pada tahun 1962 di dalam kamp pengungsi Khan Younis dalam Daerah Gaza dari keluarga yang tersebut diantaranya di dalam antara beratus-ratus ribu warga Palestina yang diusir dari wilayah yang mana sekarang berubah jadi tanah Israel selama pertempuran 1948. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Dia bergabung dengan organisasi Hamas pada masa-masa awalnya, yang dimaksud muncul dari cabang Ikhwanul Muslimin Palestina pada tahun 1987, saat Daerah Gaza masih di bawah pendudukan militer Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Photo
Sosok rahasia yang mana ditakuti pada kedua sisi garis pertempuran ini merancang serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023 ke tanah Israel selatan bersatu Mohammed Deif, kepala sayap bersenjata gerakan Hamas yang digunakan tambahan misterius. negara Israel mengemukakan bahwa Deif sudah dibunuh di serangan udara pada Juli pada Daerah Gaza selatan, yang juga menewaskan lebih banyak dari 70 warga Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Photo
Artikel ini disadur dari Perjalanan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang Tewas Dibunuh Israel