Bitcoin Cs Loyo, Ternyata Hal ini Penyebabnya

  • admin
  • Okt 23, 2024

Jakarta – Pasar kripto cenderung bergerak melemah pada hari ini, hari terakhir pekan (18/10/2024) ke sedang pelemahan ukuran proses Solana di dua hari terakhir.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Hari Jumat (18/10/2024) pukul 06:03 WIB, bursa kripto cenderung mengalami pelemahan. Bitcoin turun 0,5% ke US$67.382,55 sedangkan secara mingguan berada dalam zona positif 12,11%.

Ethereum terdepresiasi 0,37% pada 24 jam terakhir sementara pada sepekan masih menguat 9,77%.

Solana melemah 2,6% secara harian sedangkan pada sepekan terapresiasi 8,82%.

Begitu pula dengan Tron yang tersebut tergelincir 0,08% di 24 jam terakhir Sementara di tujuh hari terakhir berada di dalam zona hijau 0,78%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pangsa dari pangsa aset digital turun 0,85% ke bilangan bulat 2.449,55. Open interest terdepresiasi 1,2% di bilangan US$69,71 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang digunakan dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan bilangan bulat 60 yang digunakan menunjukkan bahwa bursa berada di fase greed dengan keadaan ekonomi serta bidang kripto pada waktu ini.

Harga kripto pagi hari ini cenderung mengalami koreksi, salah satunya Solana. Dikutip dari Coingape, penurunan tarif Solana disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penurunan aktivitas jaringan Solana antara 16 kemudian 17 Oktober. Sementara itu, sentimen pada lingkungan ekonomi kripto yang digunakan tambahan luas juga memengaruhi Solana, dengan biaya Bitcoin yang digunakan mendingin pasca reli awal minggu ini.

Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa jumlah pertukaran terdesentralisasi (DEX) di dalam jaringan yang dimaksud turun pada 16 dan juga 17 Oktober, dengan per individu mencatatkan data US$1,69 miliar juga US$1,68 miliar. Jaringan ini mencatat jumlah DEX tertinggi mingguan sebesar US$2,06 miliar pada 14 Oktober, di mana biaya Solana mencapai puncaknya hingga US$158.

Penurunan ukuran DEX berarti lebih tinggi sedikit pengguna yang digunakan berinteraksi dengan jaringan pada 16 serta 17 Oktober, yang dimaksud menjelaskan mengapa biaya koin turun. Lonjakan ukuran perdagangan biasanya menyebabkan lonjakan harga, sementara penurunan ukuran menyebabkan tekanan turun.

Kendati hampir seluruh koin mengalami koreksi, namun dana yang dimaksud diperdagangkan ke bursa Amerika Serikat (ETF Bitcoin Spot) tampak kembali tercatat net inflow.

ETFs Bitcoin spot yang tersebut berbasis di dalam Negeri Paman Sam sudah pernah melampaui total aliran bersih sebesar $20 miliar pada 17 Oktober.

Menurut Eric Balchunas, analis senior ETF di Bloomberg, jumlah total US$20 miliar ini adalah “metrik yang paling sulit untuk tumbuh” untuk ETF, seperti yang ia tulis pada sebuah unggahan di X pada 17 Oktober.

ETFs Bitcoin spot pada Negeri Paman Sam belaka memerlukan waktu 10 bulan untuk melampaui tonggak aliran bersih sebesar US$20 miliar, yang tersebut menunjukkan minat penanam modal yang signifikan. Sebagai perbandingan, ETFs emas memerlukan waktu sekitar lima tahun untuk mencapai tonggak ini, menurut Balchunas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Next Article Tekanan Jual Mereda, Kripto Mulai Naik Hari Ini

Artikel ini disadur dari Bitcoin Cs Loyo, Ternyata Ini Penyebabnya

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *