Pak Prabowo Hati-Hati! IMF Ingatkan Sederat Ancaman Sektor Bisnis Ini adalah

  • admin
  • Okt 22, 2024

Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan peringatan ancaman utang yang tersebut lebih tinggi serta peningkatan dunia usaha yang digunakan rendah akan permanen berubah menjadi hambatan utama bagi perekonomian global.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengungkapkan meskipun kemajuan penting sudah pernah dicapai pada pemulihan dunia usaha global, pemerintah telah terjadi bermetamorfosis menjadi terlalu terbiasa meminjam, dengan “pertumbuhan yang digunakan lemah” menambah tantangan di membayar utang tersebut.

“Ini belum saatnya untuk merayakan,” katanya untuk CNBC Internasional diambil Hari Jumat (18/10/2024).

“Ketika kita meninjau tantangan ke depan kita, yang tersebut terbesar adalah peningkatan yang digunakan rendah, utang yang mana tinggi. Di sinilah kita dapat lalu harus melakukan yang lebih banyak baik,” tambahnya.

Namun, Georgieva memuji pekerjaan bank sentral negara forward di menjinakkan inflasi, beliau mencatatkan data bahwa pencapaian yang disebutkan belum universal lalu bahwa beberapa perekonomian terus berjuang dengan tarif yang tersebut lebih lanjut tinggi, yang mana menambah ketidakpuasan sosial kemudian politik.

“Ekonomi utama yang tersebut sukses sudah pernah melakukannya dengan sangat baik … serta ada kantong-kantong dalam bumi di dalam mana kenaikan harga masih bermetamorfosis menjadi masalah,” katanya.

Menurutnya, dampak dari tarif yang tambahan besar masih ada, juga itu menciptakan sejumlah pemukim di dalam banyak negara merasa terbebani lalu marah. Hari Minggu depan, para menteri keuangan kemudian gubernur bank sentral G20 akan mengunjungi pertandingan tahunan IMF serta Bank Dunia.

Dalam forum ini, mereka akan mengkaji bervariasi topik satu di antaranya prospek ekonomi dunia, pengentasan kemiskinan, juga transisi energi hijau.

Georgieva memberi peringatan perdagangan internasional tidaklah akan lagi berubah menjadi “mesin pertumbuhan” seperti dulu, dengan menyoroti maraknya kebijakan restriktif dalam sejumlah negara.

RETALIASI AS & EROPA LAWAN CHINA

AS lalu Uni Eropa mulai berpindah untuk mengenakan kumpulan tarif tambahan terhadap China berhadapan dengan praktik perdagangan Beijing yang dimaksud dinilai bukan adil. Hal ini dinilai IMF berisiko menekan pertumbuhan.

Direktur pelaksana IMF ini sebelumnya telah terjadi mengingatkan terhadap pembatasan tersebut, mengungkapkan terhadap CNBC pada bulan Juni bahwa “kecintaan” negara-negara yang tersebut semakin besar terhadap pembatasan perdagangan, seperti tarif, mengacaukan perkembangan global.

Pada hari Kamis, ia menegaskan kembali arahan itu dengan menyoroti bahwa langkah-langkah “balasan” atau retaliasi perdagangan yang mana dapat merugikan target kegiatan ekonomi negara-negara.

“Saran kami adalah, perhatikan dengan saksama biaya dan juga manfaatnya dan juga apa artinya itu pada jangka menengah. Dan tentu hanya kami melakukan bagian kami dengan menghitung biaya dan juga manfaat, serta menunjukkan siapa yang mana menanggungnya, lantaran tarif biasanya ditanggung oleh kegiatan bisnis serta konsumen ke negara yang memberlakukannya,” katanya.

Georgieva juga menyoroti status ekonomi diberbagai negara, selain Amerika Serikat. Kondisi ini menyangkut scarring effects pasca pandemi dan juga dampak peperangan Rusia lalu Ukraina.

“Apa yang mana kita lihat di Amerika Serikat, tetapi juga ke tempat lain, adalah tekanan dari orang-orang yang dimaksud merasa bahwa globalisasi bukan berhasil bagi mereka; pekerjaan dia hilang, komunitas dia tiada diperhatikan, kemudian perasaan khawatir tentang alasan keamanan – sebagian besar didasarkan pada dampak pandemi, serta dampak agresi Rusia terhadap negara Ukraina – menjadikan prioritas keamanan nasional sebagai prioritas utama,” katanya.

“Semua ini memang benar menciptakan lebih tinggi banyak lingkungan yang tersebut tak saling percaya kemudian sekarang negara-negara maju lebih lanjut banyak daripada negara-negara mengalami perkembangan yang mana mengawasi pada langkah-langkah industrialis [dan] pada langkah-langkah proteksionis,” sambungnya.

Bos IMF ini sebelumnya juga menyinggung perasaan khawatir persoalan konflik yang mana meluas dalam Timur Tengah dan juga potensinya yang dimaksud bisa saja mengganggu stabilitas perekonomian regional dan juga pangsa minyak dan juga gas global.

Next Article IMF Beri Pesan ke Prabowo-Gibran, Hal ini Isinya!

Artikel ini disadur dari Pak Prabowo Hati-Hati! IMF Ingatkan Sederat Ancaman Ekonomi Ini

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *