Ibukota – Direktorat Jenderal Kependudukan dan juga Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Teguh Setyabudi resmi ditunjuk menggantikan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Pemuka Provinsi DKI Ibukota pada hari ini, Jumat.
Jabatan baru Teguh Satyabudi tersebut tertuang di Keppres No 125P tanggal 16 Oktober 2024 tentang Pemberhentian juga Pengangkatan PJ Pemimpin wilayah DKI Jakarta.
Nama Teguh Setyabudi sebelumnya memang sebenarnya sudah ada terdengar di rapat DPRD DKI Ibukota pada September lalu. Namanya diusulkan oleh delapan fraksi partai kebijakan pemerintah yang dimaksud tergabung pada Koalisi Tanah Air Maju (KIM) Plus. Mereka adalah Fraksi Gerindra, Golkar, PKB kemudian PPP, PAN, Perindo juga Demokrat, PSI, juga NasDem.
Latar belakang pendidikan
Pria kelahiran Purwokerto tanggal 8 Maret 1967 itu menempuh institusi belajar dari TK sampai dengan SMA pada kota kelahirannya.
Sejak SD sampai dengan SMA, beliau diketahui cukup berprestasi dengan meraih peringkat (ranking) satu sampai dengan tiga. Tak hanya sekali berprestasi pada globus akademis, Teguh juga berpartisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler baik dalam Pramuka, OSIS, maupun Badan Perwakilan Murid.
Pada tahun 1981 ia menjadi salah satu siswa SMP yang digunakan berubah menjadi perwakilan kabupaten untuk mengikuti Jambore Nasional Pramuka ke Cibubur Jakarta.
Selepas lulus SMA pada tahun 1986 dalam Purwokerto, beliau melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi kemudian berhasil diterima ke Jurusan Keilmuan Pemerintahan FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di perguruan tinggi, sosok Teguh Setyabudi juga dikenal bukanlah semata-mata pintar lalu cerdas pada globus akademis yang tersebut dapat dilihat dari Angka Prestasi (IP) yang digunakan berhasil diraih. Teguh juga dikenal terlibat di dalam organisasi kemahasiswaan, baik ke Korps Mahasiswa Pengetahuan eksekutif (Komap Fisipol UGM) maupun ke Senat Mahasiswa Fisipol UGM.
Setelah itu, Teguh melanjutkan ke jenjang S2 di dalam bidang Teknologi Pendidikan IKIP Negeri Ibukota (Universitas Negeri Jakarta) kemudian S3 Bidang Studi Pemerintahan dalam Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Jenjang karier
Setelah lulus S1 pada 1991, Pada tahun yang dimaksud sama, ia diterima menjadi pegawai ke Badan Pendidikan serta Pendidikan (Diklat) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) melalui acara khusus.
Saat itu, lulusan terbaik Fisipol UGM itu secara langsung diterima sebagai karyawan dalam Badan Diklat Depdagri, tetapi belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sebagai staf baru pada Depdagri, beliau bukan penting lama menyesuaikan diri dengan bola birokrasi. Hingga pada Januari 1993, Teguh Setyabudi secara resmi berstatus sebagai PNS.
Setelah melanjutkan institusi belajar ke jenjang S2, karier Teguh pun kian meningkat. Dengan bekal institusi belajar disertai diklat dari instansi, Teguh dipromosikan ke jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendagri pada 2010.
Setelah 3,5 tahun menjabat sebagai Kepala Biro Umum, pada akhir 2013 Teguh mendapat mutasi serta menduduki jabatan Direktur Penataan Daerah serta Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Selanjutnya ia diamanatkan sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri sejak 2010 hingga 2014.
Pria yang mana hobi berorganisasi ini juga pernah berubah menjadi Ketua Pengurus Koperasi Praja Mukti Kemendagri, salah satu koperasi terbesar lingkup Kementerian, terhitung pada 2013 hingga 2016.
Pada 2015, pada waktu inisiasi seleksi terbuka untuk beberapa Jabatan Tinggi Madya (eselon I) pada lingkungan Kemendagri, Teguh Setyabudi bergabung mendaftar sebagai calon Kepala Badan Pembangunan Narasumber Daya Orang (BPSDM). Dikutip dari laman BPSDM Kemendagri, setelahnya melalui rangkaian seleksi, Teguh Setyabudi menduduki tiga besar terbaik. Pada Februari 2016, beliau kemudian dilantik sebagai Kepala BPSDM Kemendagri pada usia mendekati 49 tahun.
Selain itu, Teguh juga diketahui pernah menjabat sebagai Direktur Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah 2014-2016. Ia bahkan sempat dua kali berubah jadi Penjabat Gubernur, yakni pada 2018 dalam Sulawesi Tenggara juga Kalimantan Utara pada 2020 lalu.
Teguh pernah pula mengemban amanah sebagai Anggota Dewan Pengawas PAM JAYA pada 2022. Kemudian ia diangkat bermetamorfosis menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri baru menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh pada Maret 2023 lalu.
Harta kekayaan
Dikutip dari Pemberitahuan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Teguh diketahui miliki delapan tanah lalu bangunan yang digunakan tersebar pada Jakarta, Depok juga Bogor dengan total Rp7.850.000.000, kemudian empat buah mobil yang terdiri dari Toyota Corolla Altis Sedan tahun 2008, Land Rover Jeep tahun 1974, Toyota Jeep tahun 1962, serta Honda Civic tahun 2012 dengan total Rp220 juta.
Teguh juga memiliki harta melakukan pergerakan lainnya senilai Rp250.000.000, juga kas dan juga setara kas Rp913.559.204. Dengan demikian, total seluruh kekayaan dari Teguh senilai Rp9,2 miliar (9.233.559.204).
Artikel ini disadur dari Mengenal Teguh Setyabudi, Pj. Gubernur DKI Jakarta yang baru