kalau ke sekolah, yang mana mudah aja
Jakarta – Pelajar ke wilayah DKI Jakarta Barat (Jakbar) diminta untuk tidaklah memakai atau menunjukkan perhiasan berharga pada waktu berangkat ke sekolah.
Imbauan yang disebutkan disampaikan Kepala Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta Barat Diding Wahyudin menyusul perkembangan penculikan juga penjarahan barang berharga pribadi siswi kelas 8 SMPN 101 Ibukota di dalam Palmerah, Ibukota Barat pada Kamis (25/7) lalu.
"Kita mengimbau kalau pakai hal-hal yang mana mencolok misalnya emas, entah gelang, kalung ya kita harapkan jangan dipamerkan gitu. Apalagi dalam jalan yang digunakan rawan ya kan atau lagi sendirian. Kalau kemungkinan besar ke kondangan dengan ibunya, ada yang jaga itu silahkan aja. Tapi kalau ke sekolah, yang mana mudah aja," kata Diding yang dihubungi ke Jakarta. Kamis.
Diding mengumumkan bahwa imbauan yang disebutkan bukanlah berarti larangan. Pesan yang disebutkan merupakan pengingat agar selalu berhati-hati demi menghindari kejadian yang dimaksud tidak ada diinginkan seperti yang dimaksud menimpa siswi SMP tersebut.
"Saya akan komunikasikan ke kepala sekolah agar disampaikan ke khalayak tua, mana semata yang dimaksud (boleh) dibawa (dikenakan) ke sekolah. Karena enggak ada aturan itu, enggak boleh pake anting, enggak boleh pakai kalung. Nanti kalungnya agar enggak kelihatan, (misalnya) ke di kerudung," katanya.
Lebih lanjut, Diding mengingatkan, di keadaan sepi baik di sekolah maupun di dalam luar sekolah, khususnya ke tempat yang digunakan potensial berjalan aksi kejahatan, barang berharga sebaiknya tidak ada ditunjukkan.
"Jadi paling kita mengimbau agar anak-anak untuk jaga keselamatannya. Jangan bawa perhiasan yang berharga ya, HP (ponsel) juga jangan sampai kelihatan, apalagi lagi sepi. Sekarang apalagi banyak perampasan ke jalan kemudian lain sebagainya," katanya.
"Ini imbauan bukanlah cuma buat SMPN 101 Ibukota saja, tapi untuk semua sekolah di Ibukota Indonesia Barat," tambah Diding.
Diketahui, individu siswi kelas 8 SMPN 101 Ibukota berinisial S diculik oleh seseorang pria tak dikenal pada Kamis (25/7) pagi. Siswi yang kebetulan telah tiba pada sekolah pagi itu didatangi pribadi pria tidaklah dikenal yang dimaksud mengabarkan bahwa ibu S mengalami kecelakaan. Penculik memanfaatkan status sekolah yang masih pagi lalu tanpa satpam kemudian meminta pergi S..
Sesampainya di jembatan penyeberangan pendatang (JPO) wilayah Gatot Soebroto, S kemudian dijatuhkan ke aspal hingga harta bendanya berbentuk anting lalu cincin dirampas pria tersebut. Untungnya siswi yang dimaksud tiada terluka di kejadian tersebut.
Artikel ini disadur dari Ada penculikan, pelajar di Jakbar jangan pakai perhiasan ke sekolah