ada 6 prospek yang digunakan mudah-mudahan sanggup mulai berproduksi semuanya pada tahun 2028. Jumlahnya kurang lebih tinggi ya 100.000 barel
Jakarta – Menteri Tenaga juga Narasumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengumumkan rencana produksi minyak bumi dari enam lapangan baru yang tersebut diproyeksikan menambah lifting minyak nasional dengan kapasitas kurang lebih banyak 100.000 barel per hari (BOPD).
"Dalam jangka yang dimaksud relatif jangka pendek, ada 6 prospek yang dimaksud mudah-mudahan bisa saja mulai berproduksi semuanya di tahun 2028. Jumlahnya kurang lebih tinggi ya 100.000 barel," ujar Arifin, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Minggu.
Arifin memaparkan bahwa Kementerian ESDM terus menggencarkan bervariasi upaya untuk meningkatkan produksi minyak bumi nasional.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional dan juga mengempiskan ketergantungan pada impor minyak.
Arifin menyatakan keenam lapangan baru yang disebutkan diproyeksikan mulai berproduksi pada periode 2024-2027. Rencana ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi produksi minyak nasional.
Adapun keenam lapangan baru yang disebutkan meliputi Forel (10.000 BOPD) dengan estimasi produksi pada kuartal keempat 2024; Ande Ande Lumut (20.000 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2028; Singa Laut Kuda Laut (20.313 BOPD), estimasi produksi pada kuartal keempat 2026; Hidayah (2.996 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2027; BUIC (19.206 BOPD), estimasi produksi pada kuartal ketiga 2024; dan juga OO-OX (25.276 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2026.
Arifin mengungkap bahwa sanksi internasional yang tersebut dikenakan terhadap Rusia berubah jadi salah satu tantangan di pengembangan lapangan baru tersebut.
Lapangan Singa Laut Kuda Laut, kata dia, adalah salah satu proyek yang terkena dampak, sehingga menyebabkan perkiraan waktu on stream berubah menjadi mundur hingga kuartal keempat 2026.
Selain mengembangkan lapangan baru, Kementerian ESDM juga fokus pada peningkatan recovery rate dari sumur-sumur yang dimaksud telah ada.
"Di samping yang tersebut 6 ini, kita juga sedang mengupayakan peningkatan recovery dari sumur-sumur yang mana ada. Jadi, kalau dulu recovery-nya itu kita biasanya hanya sekali 30 persen, sekarang kita coba minta Pertamina untuk dapat meningkatkan bermetamorfosis menjadi ke 50 persen," kata Arifin.
Guna meningkatkan produksi migas, Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan reaktivasi terhadap 1.000 hingga 1.500 sumur yang tersebut tidaklah berpartisipasi setiap tahunnya sebagai bagian dari strategi jangka pendek.
"Kita minta Pertamina untuk dapat mengupayakan idle well, sumur-sumur yang dimaksud masih berprospek untuk dapat diupayakan kembali. Hal ini pada upaya-upaya kita di jangka pendek," ujar Arifin.
Artikel ini disadur dari Menteri ESDM: Enam lapangan migas baru siap dongkrak lifting minyak