Jelajahi Keindahan Tersembunyi Lasem, Kota Tua Penuh Sejarah
Terletak di pesisir utara Jawa Tengah, Lasem merupakan sebuah kota kecil yang kaya akan sejarah dan budaya. Kota tua ini menyimpan banyak bangunan bersejarah, kuliner khas, dan tradisi yang masih lestari hingga kini. Bagi para pencinta wisata sejarah dan budaya, Lasem menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Sejarah Lasem
Lasem memiliki sejarah panjang yang berawal dari abad ke-15. Kota ini menjadi pusat perdagangan penting pada masa Kerajaan Demak dan Majapahit. Lasem juga menjadi tempat persinggahan para pedagang dari Tiongkok, Arab, dan India. Pengaruh budaya dari berbagai negara tersebut masih terlihat hingga saat ini dalam arsitektur, kuliner, dan tradisi masyarakat Lasem.
Bangunan Bersejarah
Salah satu daya tarik utama Lasem adalah bangunan-bangunan bersejarahnya. Kota ini memiliki banyak rumah tua bergaya Tionghoa dan Belanda yang masih berdiri kokoh. Beberapa bangunan bersejarah yang terkenal di Lasem antara lain:
- Rumah Tjoa Ham Hien: Rumah megah bergaya Tionghoa yang dibangun pada tahun 1895.
- Rumah Oei Tiong Ham: Rumah besar bergaya Belanda yang dibangun pada tahun 1925.
- Masjid Jami’ Lasem: Masjid tertua di Lasem yang dibangun pada abad ke-16.
- Gereja Kristen Indonesia Lasem: Gereja tertua di Lasem yang dibangun pada tahun 1846.
Kuliner Khas
Lasem juga terkenal dengan kuliner khasnya yang menggugah selera. Beberapa makanan khas Lasem yang wajib dicoba antara lain:
- Soto Lasem: Soto dengan kuah bening yang kaya rempah dan berisi daging sapi, tauco, dan telur.
- Nasi Kucing: Nasi yang dibungkus daun pisang dengan lauk sederhana seperti ikan teri, sambal, dan tempe.
- Lontong Tuyuhan: Lontong yang disajikan dengan kuah santan dan berbagai macam lauk.
- Wingko Babat: Kue tradisional berbahan dasar kelapa dan tepung ketan.
Tradisi
Masyarakat Lasem masih melestarikan banyak tradisi yang unik dan menarik. Beberapa tradisi yang terkenal di Lasem antara lain:
- Barongsai: Tarian tradisional Tionghoa yang menampilkan naga dan singa yang dimainkan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
- Wayang Potehi: Wayang yang terbuat dari boneka kayu yang dimainkan dengan iringan musik tradisional.
- Grebeg Suro: Tradisi tahunan yang diadakan pada bulan Suro (kalender Jawa) untuk menolak bala.
- Larung Sesaji: Upacara adat yang dilakukan di pantai untuk menghormati leluhur dan meminta keselamatan.
Destinasi Wisata
Selain bangunan bersejarah, kuliner khas, dan tradisi, Lasem juga memiliki beberapa destinasi wisata alam yang menarik, seperti:
- Pantai Watu Layar: Pantai dengan pemandangan tebing batu yang indah.
- Air Terjun Kakek Bodo: Air terjun yang dikelilingi oleh hutan yang rimbun.
- Gua Langse: Gua yang dihuni oleh banyak kelelawar.
Akses dan Akomodasi
Lasem dapat diakses dengan mudah dari Semarang atau Surabaya. Kota ini memiliki beberapa pilihan akomodasi, mulai dari hotel hingga homestay.
Tips Berwisata ke Lasem
- Kunjungi Lasem pada saat perayaan Tahun Baru Imlek atau Grebeg Suro untuk menyaksikan tradisi yang unik.
- Cicipi kuliner khas Lasem di warung-warung makan tradisional.
- Jelajahi bangunan bersejarah dan pelajari sejarah Lasem.
- Berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk mengetahui lebih banyak tentang budaya Lasem.
- Hormati tradisi dan budaya masyarakat Lasem.
Lasem adalah kota tua yang penuh dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Kota ini menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pencinta sejarah, budaya, dan kuliner. Jelajahi Lasem dan temukan pesona tersembunyinya yang akan membuat Anda terkesan.
Pertanyaan Umum tentang Wisata Lasem
1. Apa saja daya tarik utama wisata Lasem?
Lasem terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang unik, yang tercermin dalam berbagai atraksi wisatanya, seperti:
- Kampung Pecinan: Kawasan pecinan yang terawat baik dengan arsitektur kolonial yang menawan dan toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Lasem.
- Masjid Jami’ Lasem: Masjid bersejarah yang dibangun pada abad ke-16, menampilkan perpaduan arsitektur Jawa, Tionghoa, dan Eropa.
- Klenteng Cu An Kiong: Kuil Tionghoa tertua di Jawa Tengah, dibangun pada tahun 1624 dan menjadi pusat perayaan Tahun Baru Imlek yang meriah.
- Makam Sunan Bonang: Makam salah satu Wali Songo yang dihormati, menarik banyak peziarah dan wisatawan.
- Pantai Watu Layar: Pantai berpasir hitam dengan formasi batu unik yang menyerupai layar kapal.
2. Bagaimana cara menuju Lasem?
Lasem dapat dicapai melalui berbagai moda transportasi:
- Pesawat: Bandara terdekat adalah Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang (SRG), sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Lasem.
- Kereta Api: Stasiun terdekat adalah Stasiun Lasem, yang dilayani oleh kereta api dari Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
- Bus: Ada bus reguler yang berangkat dari Jakarta, Semarang, dan Surabaya ke Lasem.
- Mobil: Lasem dapat diakses melalui jalan darat dari Semarang atau Surabaya, memakan waktu sekitar 2-3 jam.
3. Di mana tempat menginap yang direkomendasikan di Lasem?
Lasem menawarkan berbagai pilihan akomodasi, mulai dari hotel hingga homestay:
- Hotel Lasem: Hotel bintang 3 dengan fasilitas modern dan lokasi strategis di pusat kota.
- Homestay Mbok Darmi: Homestay nyaman dengan suasana tradisional Jawa dan keramahan yang hangat.
- Rumah Kebon Lasem: Homestay yang terletak di tengah kebun yang rimbun, menawarkan ketenangan dan suasana pedesaan.
4. Apa saja kuliner khas Lasem yang wajib dicoba?
Lasem terkenal dengan hidangan lautnya yang segar dan masakan tradisionalnya yang lezat:
- Soto Lasem: Sup hangat yang berisi daging sapi, jeroan, dan sayuran, disajikan dengan nasi dan kerupuk.
- Tahu Petis: Tahu goreng yang disajikan dengan saus petis yang manis dan gurih.
- Nasi Goreng Babat: Nasi goreng yang dicampur dengan babat sapi yang empuk dan bumbu rempah yang kaya.
- Rujak Cingur: Salad buah dan sayuran yang disiram dengan saus petis yang pedas dan gurih.
- Wingko Babat: Kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan, kelapa, dan gula merah.
5. Apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di Lasem?
Selain mengunjungi tempat-tempat wisata, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Lasem:
- Berbelanja oleh-oleh: Jelajahi Kampung Pecinan untuk membeli oleh-oleh khas Lasem, seperti batik, gerabah, dan makanan ringan.
- Menikmati pertunjukan seni: Hadiri pertunjukan tari tradisional Jawa atau wayang kulit di pusat kebudayaan setempat.
- Mengunjungi museum: Kunjungi Museum Lasem untuk mempelajari sejarah dan budaya kota yang kaya.
- Berwisata alam: Jelajahi Pantai Watu Layar untuk menikmati pemandangan laut yang indah dan formasi batu yang unik.
- Berinteraksi dengan masyarakat setempat: Kunjungi desa-desa sekitar Lasem untuk mengalami kehidupan pedesaan yang autentik dan keramahan penduduknya.
6. Berapa lama waktu yang disarankan untuk menjelajahi Lasem?
Untuk menjelajahi atraksi utama Lasem secara menyeluruh, disarankan untuk mengalokasikan waktu setidaknya 2-3 hari. Ini akan memberi Anda cukup waktu untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, mencicipi kuliner lokal, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
7. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Lasem?
Lasem dapat dikunjungi sepanjang tahun, tetapi waktu terbaik untuk berkunjung adalah selama musim kemarau (April-Oktober) ketika cuacanya cerah dan nyaman.
8. Apakah ada tips khusus untuk wisatawan yang berkunjung ke Lasem?
- Hormati budaya dan tradisi setempat.
- Berpakaianlah dengan sopan, terutama saat mengunjungi tempat-tempat ibadah.
- Pelajari beberapa frasa dasar bahasa Jawa untuk memudahkan komunikasi.
- Bawa uang tunai karena tidak semua tempat menerima kartu kredit.
- Berhati-hatilah terhadap pencopet di tempat-tempat ramai.
- Nikmati pengalaman Anda dan hargai keindahan budaya dan sejarah Lasem yang unik.